REAKSI PANDEGLANG-
Untuk
menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Pemerintah Provinsi Banten mengebut
pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang-Tanjung Lesung. Saat ini, pembangunan
jalan tol sejauh 87 kilometer tersebut baru memasuki tahapan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Pemerintah
Pusat sudah merencanakan tahun depan (Pembangunan Jalan Tol). Makanya, kita sekarang
sedang menyiapkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal),
kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno ke Renas saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (15/05) kemarin.
Tak
hanya menyiapkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal),
Pemerintah Provinsi Banten pun mengaku siap membantu Pemerintahan Jokowi-JK,
untuk menyediakan lahan yang nantinya akan di bangun jalan Tol Serang-Tanjung Lesung,
yang nantinya diharapkan mempercepat pembangunan ekonomi di wilayah Banten
Selatan.
Kita
(Pemprov Banten) fokus hanya kepada Amdal saja. Karena pembangunan kan (Pemerintah)
Pusat. Kalau pembebasan lahan, tentu kita diminta bantuannya untuk pembebasan
lahan tersebut, tegas Rano.
Menurut
informasi yang dihimpun Renas, bahwa
pada Senin 22 Februari 2015 lalu, Presiden ke 7 Republik Indonesia Joko Widodo berjanji
akan membangun jalan Tol Serang-Tanjung Lesung sejauh 87 kilometer yang akan
menghabiskan biaya sebesar Rp 5 triliun. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung
Lesung sendiri sempat mangkrak 24 tahun pembangunannya semenjak dicanangkan dari
tahun 1991.
Masih
kata Rano, kini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dibangun kembali
dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2012 dan ditargetkan
akan selesai pada Tahun 2022 mendatang. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung
Lesung sendiri dikelola oleh PT Jababeka melalui anak usahanya PT Banten West
Java (BWJ).
Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung memiliki luas lahan 1.500 Hektar dan
panjang pantai 13 Kilometer. Kawasan ini dianggap memiliki efek domino positif
bagi perekonomian masyarakat sekitar termasuk mempercepat aliran investasi ke
Banten. (ucu)