Minggu, 12 Desember 2010

Jangan Lukai Merah Putih

65 Tahun Bendera Merah Putih Berkibar di Bumi Indonesia
65 Tahun Semangat Merah Putih Berkibar di Hati Sanubari Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia telah menoreh Sejarahnya,
Sejarah yang ditopang oleh cita-cita,
Sejarah yang ditopang oleh Komitmen,
Sejarah yang ditopang oleh Pengorbanan,
Sejarah yang ditopang oleh Kesepakatan,
Sejarah yang ditopang oleh Kebersamaan dalam Kebhinekaan,

Maknailah Sejarah Merah Putih dengan Kearifan Hati Merah Putih,
Maknailah Amanat HB IX/PA VIII 5 September 1945 dengan Kearifan Hati Merah Putih,
Maknailah Keistimewaan Yogyakarta dengan Kearifan Hati Merah Putih,
Dengarkan Aspirasi Yogyakarta dengan Kearifan Hati Merah Putih
Suarakanlah Aspirasi Yogyakarta dengan Kearifan Hati Merah Putih

Sejarah adalah garis waktu yang hakiki,
Sejarah tidak bisa semata dimaknai untuk dihapus dengan Perspektif Regulasi
Sejarah tidak bisa semata dimaknai untuk dilupakan dengan Perspektif Politik
Amanat 5 September 1945 adalah Bagian sejarah Berkibarnya Merah Putih
Keistimewaan Yogyakarta adalah Bagian sejarah Berkibarnya Merah Putih
 

Jangan Lukai Merah Putih...

Sabtu, 11 Desember 2010

Reformasi Birokrasi

Sebagai kawah candradimuka peningkatan SDM aparatur pemerintah, Badan Diklat Provinsi Banten menjadi salah satu lembaga yang diberi tugas untuk melakukan reformasi birokrasi. Tujuan reformasi birokrasi ini tak lain untuk meningkatkan profesionalitas kinerja aparatur.
Reformasi birokrasi juga berguna untuk memberikan birokrasi yang profesional dengan karakteristik yang adaptif, berintregitas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), mampu melayani publik, netral, berdedikasi, serta memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik.
Sasaran reformasi birokrasi ini yakni membangun birokrasi yang berorientasi pada hasil (outcomes) melalui perubahan secara terencana, bertahap dan terintegrasi dari berbagai aspek strategi birokrasi,
Berdasarkan grand design dan road map yang telah dibuat Badan Diklat Banten, reformasi birokrasi dilaksanakan melalui berbagai program yang berorientasi untuk mencapai sasaran dan tujuan. Masing-masing program dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja.
Semua indikator kinerja tersebut ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan informasi kinerja (output, outcome, dan impacts). Semua informasi kinerja dimonitor secara periodik, berkelanjutan dan melembaga. Ruang lingkup dan obyek sasaran reformasi birokrasi meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan, mulai organisasi, tata laksana, sumber daya manusia aparatur, peraturan perundang-undangan, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, dan budaya kerja aparatur (culture set dan mind set).
Langkah-langkah reformasi birokrasi sendiri meliputi empat tahap yakni persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Langkah persiapan di antaranya membangun sistem operasi/pelaksanaan program reformasi birokrasi; melakukan audit/evaluasi terhadap organisasi; menyusun road map; menyusun rencana pengelolaan perubahan, menetapkan, merencanakan, membangun quick win serta melakukan sosialisasi.
Langkah pelaksanaan meliputi pelaksanaan knowledge management; penataan dan penguatan organisasi; tata laksana; manajemen SDM aparatur; perubahan paradigma manajemen, budaya dan nilai-nilai organisasi; peningkatan akuntabilitas serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
Untuk langkah monitoring, seharusnya dilakukan secara berkala dan melakukan perubahan sesuai masukan hasil monitoring. Selanjutnya langkah evaluasi yakni melakukan evaluasi berkala setahun sekali, membuat laporan hasil evaluasi dan melakukan perubahan berkelanjutan.)***